Beternak ayam kampung merupakan salah satu peluang usaha yang saya rasa akan tetap eksis dan terus berlanjut dari waktu ke waktu nantinya. Kenapa demikian? karena yang membutuhkan daging ayam kampung, terlur ayam kampung masih banyak dan semakin bertambah banyak. Jika permintaan produk jenis ayam kampung ini terus ada dan meningkat otomatis beternak ayam kampung ini tentu saja merupakan sebuah peluang bisnis yang cukup menjanjikan.
Sebelum membahas lebih detail dan lebih lanjut lagi mengenai bagaimana bisnis ini berjalan dan bagaimana memasarakan hasil ternak ayam jenis ini sebelum itu ada ilustrasi yang saya rasa cukup menarik. Berawal dari penulis yang sedang mampir di angkringan dan menikmati dinginya es teh ketika udara Jogja sedang panas-panasnya beberapa hari yang lalu (masih di bulan april 2013 ini) ada seorang pengnjung angkringan yang ternyata dia seorang penjual ayam kampung. Usut punya usut dia membawa motor yang dibelakangnya ada keranjang besar tempat memuat ayam kampung yang dia pasarkan. Dan lebih asik lagi kata dia sekitar 165 ekor ayam kampung habis terjual hari itu, Lho? kok cepet banget? bagaimana bisa? itu pertanyaan saya ke sang penjual ayam tersebut.
Ternyata sang penjual sudah memiliki banyak pelanggan yang hampir tiap beberapa hari sekali dia setori ayam jenis kampung ini. Dari satu ekor ayam bisa untung bersih antara Rp.1000-Rp.1500 jika hari itu ayam yang laku adalah 165 ekor berarti lebih dari Rp.165.000 keuntungan yang didapat dihari itu, belum di hari-hari lainya, begh.. menarik juga pikir saya.
Jika megamati cerita yang diceritakan sang penjual tersebut dimana dia hanya mengambil keuntungan yang sedikit antara Rp.1000-Rp.1500 per ekornya dia beralasan bahwa keuntungan sedikit tapi perputaran cepat dan dalam jumlah banyak tentu saja lebih menyenangkan dibanding mengambil untung besar dari setiap ekornya akan tetapi sulit dan kurang lancar perputarannya. Tentu saja dia mengambil keuntungan tersebut dengan harapan juga bahwa pelanggan dia tidak akan lari ke penjual lainnya, menurut saya ini adalah salah satu faktor penentu juga dimana pembeli sudah nyaman dan pas dengan harga yang disepakati dan disertai pelayanan bagus maka bisa saya katakan mas penjual ayam kampung tersebut cukup pintar dan cerdik dalam memanfaatkan peluang bisnis yang sedang diajalani.
Lalu bagaimana dengan kita? apakah kita bisa juga seperti itu? apakah kita harus terjun sendiri ke lapangan? saya rasa kia jufa bisa berbisnis dan membuka usaha beternak ayam kampung serta memasarkannya tanpa harus kita sendiri yang harus turun ke lapangan. Prinsipnya ktia harus mengetahui seluk beluk dari ayam jenis ini. Bagaimana cara merawatnya supaya kesehatan dan juga telur yang dihasilkan juga cukup bagus. Karena selain daging ayamnya sendiri, teluryang dihasilkan juga cukup laris dipasaran. Silahkan cari referensi di internet atau dibuku-buku yang sudah sangat banyak tersebar dipasaran tentang bagaimana beternak ayam kampung dengan baik dan benar. Anda tinggal praktekan dan silahkan bekerjasama atau membayar tenagan marketing untuk menembusi setiap warung soto ayam kampung misalnya, restoran, pengepul dan pembeli ayam yang keliling memakai gerobak serta ke pasar hewan tradisional. Intinya market masih terbuka lebar dan jika anda bisa medapatkan pelanggan dalam jumlah yang cukup banyak dan anda bisa menyediakan supli secara rutin maka bukan tidak mungkin peluang usaha ini akan menjadi sebuah bisnis usaha yang cukup bagus.
Saya tidak akan berbicara terlalu banyak mengenai peluang bisnis ini, inspirasi dari seorang pedagang ayam kampung keliling yang memiliki omset yang cukup luamyan banyak saya rasa sudah bisa menjadi gambaran bahwa jenis usaha ini adalah sebuah ide usaha yang cukup bagus dan prospek kedepannya masih cukup terbuka.